newssportsaz_0q4zf1
Tokyo, 18 Juli 2025 — Pemerintah Jepang mengumumkan penutupan sementara sejumlah sekolah dasar dan menengah di beberapa prefektur akibat merebaknya wabah virus misterius yang muncul di tengah musim panas. Virus yang belum sepenuhnya diidentifikasi ini menimbulkan gejala mirip flu parah dan telah menyebar cepat di kalangan anak-anak usia sekolah sejak awal Juli.
Kementerian Kesehatan Jepang menyebutkan bahwa virus ini berbeda dari varian flu musiman dan COVID-19. Gejala umumnya berupa demam tinggi, muntah, ruam kulit, dan kelelahan ekstrem. Hingga pertengahan Juli, tercatat lebih dari 8.000 kasus terkonfirmasi di seluruh Jepang, dengan penyebaran paling tinggi terjadi di wilayah Osaka, Fukuoka, dan Tokyo.
Tindakan Darurat dan Kekhawatiran Publik
Sebagai langkah pencegahan, pemerintah lokal di wilayah terdampak memerintahkan penutupan lebih dari 600 sekolah selama dua minggu, serta menunda sejumlah kegiatan musim panas dan festival anak. Selain itu, kementerian pendidikan juga menginstruksikan seluruh institusi pendidikan untuk memperketat protokol kebersihan dan melakukan skrining suhu tubuh harian.
Para ahli dari Universitas Kyoto dan Institut Nasional Penyakit Menular Jepang kini tengah menyelidiki asal-usul virus tersebut dan kemungkinan penularannya dari hewan ke manusia. Masyarakat diimbau untuk menjaga jarak, mengenakan masker di tempat umum, dan menghindari kerumunan, meskipun situasi belum masuk kategori darurat nasional.
Menteri Kesehatan Jepang, Hiroshi Tanaka, menyatakan, “Kami menanggapi situasi ini dengan sangat serius. Semua pihak terkait bekerja keras untuk mencegah penyebaran lebih lanjut sambil terus meneliti sifat virus baru ini.”
Sementara itu, kekhawatiran orang tua meningkat karena wabah terjadi bersamaan dengan musim liburan sekolah. Banyak keluarga membatalkan rencana perjalanan dan mendorong otoritas untuk mempercepat langkah mitigasi.
